FAKTAHUKUMNTT. NTT, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa upaya penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power yang dialami oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga dirasakan oleh partai politik pengusung pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Pernyataan ini disampaikan setelah PDI-P memberikan dukungan kepada partai-partai pengusung lain yang tidak lolos ke parlemen berdasarkan rekapitulasi suara pemilu oleh KPU RI pada 2024.

Dalam sebuah konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDI-P, mengungkapkan pengalaman partai politik pengusung Ganjar-Mahfud terkait abuse of power yang dialami oleh Presiden Jokowi. Hasto menyatakan bahwa partai politik seperti PDI-P, PPP, Perindo, dan Hanura merasakan dampak dari upaya yang dilakukan untuk menghambat Ganjar-Mahfud dan suara-suara pendukung mereka.

Hasto mengatakan bahwa potensi suara partai politik pengusung Ganjar-Mahfud yang rendah sudah diprediksi oleh Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto,” ungkapnya. Meskipun Hasto tidak memberikan detail prediksi tersebut, dia menyatakan bahwa prediksi tersebut disampaikan oleh Andi setelah bertemu Presiden Jokowi sebelum kampanye pemilu presiden dimulai.

Lebih lanjut, Hasto menyatakan bahwa turunnya suara PPP berkaitan dengan isu penggelembungan suara terhadap PSI, yang dilakukan secara sistematik.

“Dan kemudian suara dari PPP, Perindo, dan Hanura yang berdasarkan survei internal itu juga tidak seperti ini hasilnya,” tambah Hasto.Tiga partai politik pengusung Ganjar-Mahfud, yaitu PPP, Perindo, dan Hanura, tidak berhasil mencapai ambang batas parlemen sebesar empat persen. Menurut rekapitulasi suara KPU, PPP hanya meraih 3,87 persen suara nasional, Perindo 1,28 persen, dan Hanura 0,72 persen. Sementara itu, PDI-P memperoleh suara tertinggi di Pileg 2024 dengan 16,72 persen dari total suara sah nasional.Pernyataan Hasto Kristiyanto membuka pandangan terhadap dinamika politik pasca-Pemilu 2024 dan memperkuat perdebatan seputar abuse of power yang menjadi sorotan di tengah perpolitikan Indonesia.

Hal ini juga menyoroti tantangan dan tekanan yang dihadapi partai politik dalam konteks perubahan politik nasional yang dinamis.

Sumber komoas. Com

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.